Naik Gunung Kian Digemari, Bisnis Sewa Perlengkapan Mendaki Berkibar
Bisnis Sewa Perlengkapan Mendaki – Siapa sangka hobinya mendaki gunung, membawa Nining Purwaningsih pada bisnis sewa menyewa perlengkapan pendakian.
Sejak 2015, Nining yg kerap disapa Nona ini mulai putar otak agar hobi yang awalnya ditentang kedua orang tuanya, sanggup sebagai asal rezeki.
“Selama aku mendaki gunung seringkali orang tua kurang suka , lantaran aku perempuandan dalam waktu itu dunia pendakian belum seramai kini, peminat pendaki perempuanmasih sedikit. Saya pula berpikir bagaimana caranya agar hobi ini nir hanya menghabiskan uang akan tetapi pula sanggup menghasilkan,” kata Nona pada Bisnis.

Bisnis Sewa Perlengkapan Mendaki Berkibar
Dari situlah, tercetus pandangan baru awal menciptakan persewaan alat-alat pendakian & kemping yang diberi nama @nona_petualang guna menyalurkan hobi sekaligus sebagai sumber rejeki baru ketika bisnis online shop dan warung kopi yang dirintisnya kandas pada tengah jalan.
Peluang usaha ini dirasakan Nona masih segar kala itu. Bisnis dunia pendakian masih minim terutama buat persewaan alat, sementara itu peminat global outdoor semakin tahun semakin semakin tinggi. Terlebih lagi, alat-indera buat mendaki telah dikenal dengan harganya yg mahal. Dalam sekali pendakian diharapkan poly alat-alat mulai berdasarkan tenda, carier, sleeping bag, matras, nasting, kompor, headlamp, belum lagi peralatan pribadi seperti jaket sampai sepatu.
Bersama teman dekatnya Muhammad Fachrudi yg sekarang sebagai sang suami, Nona mulai menciptakan brosur & menyebarkannya di kampus-kampus yg terdapat pada Surabaya. Promosi online juga dilakukan melalui fanpage facebook dan instagram. Tapi ternyata respons customer pada luar dugaan. Bisnis resmi dimulai sempurna tiga hari sebelum tanggal 17 Agustus dengan permintaan yang melebihi kapasitas. Nona pun memilih buat menjual beberapa barang pribadi buat dijadikan kapital.
Tren bisnis persewaan indera kamping baik menurut segi pemain bisnisnya maupun konsumen peminatnya kian semakin tinggi. Perbedaan tersebut dirasakan Nona bila dibandingkan menggunakan masa awal dia merintis bisnis ini.
“Awalnya sebulan hanya ada 10 sampai 20 orang saja yang menyewa, kinidalam sebulan mampu mencapai 100 orang,” ujar Nona.
Pergantian isu terkini hujan ke ekspresi dominan kering sebagai momen sibuk bagi Nona. Pasalnya, masa-masa itu adalah kesempatan buat melakukan pendakian menggunakan cuaca cerah yang menciptakan persewaan alat-alat camping miliknya pun semakin laris cantik. Begitu pun waktu hari libur nasional yg mampu mempertinggi order sampai 3 kali lipat.
Harga sewa yg dipatok @nona_petualang pun tidaklah mahal, mulai berdasarkan Rp5 ribu per hari buat sewa lampu tenda dan head lamp sampai Rp 25 ribu per hari buat sewa tenda menggunakan kapasitas 4 orang.
“Pemasukan bersih homogen-homogen pada satu bulan lebih kurang Rp15 juta sampai Rp20 juta. Jika dalam bulan tadi masih ada libur panjang atau high season maka semakin tinggi sampai 50%,” cerita Nona.
Nona menyadari tantangan usaha ini adalah bagaimana dirinya menjadi pelaku bisnis mampu konsiten buat terus memperbaiki kualitas & pelayanan sehingga tetap sebagai pilihan bagi pendaki yang akan naik gunung. Selain itu, regenerasi perlengkapan yang dimiliki pun tak kalah krusial, mengingat setiap alat-alat mempunyai daur hidupnya sendiri.
“Peluangnya masih minimnya saingan sedangkan peminat global outdoor semakin hari semakin meningkat, nir hanya diminati mahasiswa, namun para pelajar Sekolah Menengah Atas telah mulai meminati global pendakian,” ujar Nona.
Selain itu ditunjang berdasarkan sisi lokasi pada Surabaya merupakan kota terbesar kedua pada Indonesia, semakin hari orang semakin penat dengan kesibukan dan keramaian kota. Liburan adalah hal yg paling ditunggu-tunggu & sebagai peluang bagi bisnis termasuk persewaan indera kamping.
“Kami sediakan [peralatan] dengan harga sewa yg terjangkau namun berkualitas dan tetap memenuhi standart keamanan dan ketenangan. Dan ingat bila mau kamping jangan lupa Nona,” tutupnya.
Cek Berita & Artikel yang lain di Google News
Simak kabar lainnya seputar topik
artikel ini, di sini :
Editor : Linda Teti Silitonga
Konten Premium
Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam